Rabu, 29 Januari 2014

Timnas Kami, Timnas Indonesia.

Piala AFF 2010 rasanya yang paling pas untuk dibilang sebagai titik bangkit geliat sepakbola Indonesia. Saya juga bukan orang yang fanatik terhadap sepakbola, hanya sekedar suka dan menikmatinya. Tapi juga bukan orang yang apatis. Saya tau sebelumnya kompetisi itu bernama Piala Tiger, dan Thailand adalah jagoannya. Tapi, pada saat Piala AFF 2010, rasanya semua mata Indonesia fokus pada timnas.

Itu adalah pertama kalinya Indonesia memanfaatkan tenaga para pemain naturalisasi, mengikuti jejak timnasional Singapura. Disitulah kita melihat pertama kali wajah bule Irfan Bachdim dan wajah latin Christian Gonzales. Support dan bantuan dari dua pemain asing tersebut jelas tidak bisa dielakkan mampu mendukung performa permainan tim saat itu. Mereka berdua bahkan bisa menggeser posisi legenda hidup, Sang Kapten, Bambang Pamungkas sebagai striker utama timnas.

Sebelumnya, fokus berita belum pada keseluruhan timnas. Seingat saya hanya pada pemain-pemain naturalisasi yang pada saat itu masih tersandung beberapa proses yang harus mereka selesaikan untuk menjadi warga Negara Indonesia. Namun, pada akhirnya, euphoria kompetisi sepakbola semakin terasa. Lihat bagaimana kita bangga pada timnas yang pada pertandingan pertama mampu menaklukkan Malaysia 5-1. Pertandingan melawan Malaysia jelas mempunyai tendensi yang tinggi bagi masyarakat Indonesia. Pertandingan tersebut tidak berhenti hanya sebatas sepakbola, tapi juga gengsi. Jangankan 5-1, menang 1-0 pun masyarakat Indonesia pasti sangat senang kala itu.

Terlepas dari Malaysia, jelas kemenangan timnas sangat ditunggu-tunggu oleh masyarakat. Kemudian setelah itu, berbondong-bondong masyarakat mulai menaruh perhatian besar pada timnas. GBK seketika penuh. Orang-orang rela kesana setelah lelah pulang beraktifitas di kantor, kampus, bahkan sekolah. Itulah saat pertama kalinya saya masuk ke dalam stadion utama tim nasional Indonesia. Dan disitulah untuk pertama kalinya saya melihat rombongan teman, supporter, keluarga datang ke satu titik, GBK, untuk mendukung timnas.



Kemenangan demi kemenangan yang diraih timnas semakin meningkatkan perhatian masyarakat. Antrean penjualan tiket mengular di Senayan. Acara nonton bareng menjamur dimana-mana. Rating TV melonjak hanya untuk siaran final AFF. Semua itu terjadi karena kami, masyarakat Indonesia rindu akan tim nasional, yang member kebanggan pada kami.

p.s. Ini tulisan gue?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar