Kamis, 16 Januari 2014

Puisi Kami

sebelum lo ngerasa kecewa sama judul note ini, ada baiknya kalo gue ngingetin lo semua bahwa ini adalah joke dapur yang mungkin bakal jadi garing kalo lo ga tau-tau banget akar masalahnya.

well, if you dare to continue, I hope you like it. just like how I love this one. :p

*nahan ketawa dulu sambil inget kejadian benerannya*

Ini adalah sebuah puisi, yang gue bikin bareng salah satu temen gue, namanya gembel. waktu puisi ini dibikin, kita emang dalam keadaan galau luar biasa. jadi waktu itu ceritanya gue lagi curhat sama gembel dan minta dihibur. untung kita berdua orangnya kreatif dan baik hati. so, here it goes...

Ketika matahari mulai tenggelam..
Dan telettubies berpamitan..
Tapi semua berubah..
Ketika negara api menyerang

dan tomcat mulai menyerang..
dan menggerogoti hati ini 
dan menimbulkan luka, 
yang hanya mampu disembuhkan di taman mini.

biarkan, biar luka ini merekah,
biar sedih menyepi
seperti kaos itu katakan, true love waits

ya, true love waits.
seperti aku yang menunggu kamu 
lama, sampai aku lupa segalanya
hingga akhirnya aku tersadar oleh koor kawan-kawan
yang menyanyikan lagu
"Tapi Bukan Aku"

bukan aku, memang bukan
ketika kau memanggilku,
terasa kau hadir di sisiku
Ah, aku salah terka, aku salah mengira 
Itu semua hanya fatamorgana
Ya, fatamorgana, seperti oasis di padang pasir

"ku harus pergi meninggalkan kamu, yang telah hancurkan aku"
Lirik lagu itu jauh masuk ke otakku
Berhenti darah pada alirannya,
juga jantung pada detaknya
Aku tau, aku bukan untukmu.

Aku tuli.
Orang berkata tak ku indahi. 
Aku buta.
Orang melihat tak ku peduli.
Mengharap mimpi menjadi nyata.
Mengharap rasa kan bertemu dengan temannya.
Aku bodoh.
Aku tau aku yang ceroboh.
Ternyata kau masa bodoh.
Ah, sudahlah broh.

tenang.
Semua pernah tuli.
Semua mungkin akan buta.
Dan wajar kalau kelak semua akan menjadi bodoh.


Yang warna aqua itu tulisannya Gembel, kalo yang warna pink itu tulisan gue, soalnya gue kan power ranger pink banget. :3

Tidak ada komentar:

Posting Komentar