Minggu, 23 Februari 2014

Ide!

Hai, teman-teman!

Hari Minggu kemarin (23 Februari 2014), gue dan anak-anak kosan Nefilla Bahagia ikutan Car Free Day di Jalan Slamet Riyadi. Nah, disitu gue ngeliat beberapa aksi sosial berkaitan sama musibah Gunung Kelud di beberapa titik di sepanjang jalan Slamet Riyadi. Salah satu dari aksi itu ada aksi anak-anak MIPA UNS. Mereka kayak bikin mini konser akustikan gitu. Terus mereka ngumpulin dana dari orang-orang yang lewat dan nikmatin musik mereka.

Gue sempet ngomong sama Dita, pengen ya kayak gitu, anak kom transfer bikin acara apaaa gitu. Di luar perkuliahan. Seru kayaknya. Awalnya emang sih, gue Cuma pengen anak-anak kom punya satu acara di luar perkuliahan. At least itu bisa jadi hiburan, atau bikin kita jadi nyatu atau apalah.

Malam ini gue baca buku Nasional.Is.Me-nya Pandji yang Ndit pinjem dari Fachri. Nah, disitu gue baca soal Indonesia Mengajar-nya Anies Baswedan. Nah, ini kemudian ngingetin gue akan kegiatan Himpunan Mahasiswa gue dulu waktu di UI, dimana kita bikin kegiatan belajar mengajar gitu di kelurahan di deket fakultas kita. Acara itu berhasil banget dan bahkan kemudian jadi kegiatan rutin HM.

Gue jadi berpikir, gimana kalo kegiatan itu diaplikasikan di sini sama mahasiswa-mahasiswa Kom Nonreg 2013. Selain emang kita bisa ngisi waktu, kita juga bisa bikin aksi sosial, yang minimal nambah pahala lah buat kita. Gue gatau sih nanti kalo emang ternyata temen-temen gue mau eksekusinya bakal gimana. Tapi blue print yang ada di kepala gue adalah, pertama, kita membentuk panitia kecil. Terus ngebahas big plannya. Kemudian bagian dari panitia kecil ini kayak ngadain survey, daerah mana/ komunitas apa yang punya banyak anak kecil yang bisa diajak buat ngegolin acara ini, kayak misalnya panti asuhan, atau satu RT di deket rumahnya siapa gitu, yang birokrasinya bisa diajak asik. Habis itu, kita bisa mulai bikin rancangan kegiatan, kayak misalnya kita mau ngadain acara ini berapa lama, taruhlah satu bulan dg pertemuan sebanyak satu kali tiap minggunya. Nah di setiap minggu itu kita bisa ngajarin anak-anak matematika, bahasa inggris, kesenian, atau ngaji malah. Oke, kita butuh modal, tapi modal itu bisa kita cari dari hasil danus. Oke mungkin nggak akan segampang itu, dan gue yakin pasti ada beberapa hal yang harus dipikirin. Tapi kan ini Cuma blueprint. Nanti pasti akan dikembangain lagi dan disesuaikan sama kita sendiri.

Somehow gue merasa kita bisa bikin kayak gitu, kalo makrab aja bisa, harusnya sih aksi sosial kayak gini bisa kita lakuin. Walaupun ada rasa skeptis dikit siiiih. Tapi gue percaya kalo ini bisa dilaksanain kalau anak-anaknya pada mau. Minimal mau aja dulu. Kegiatan ini bisa jadi ajang kita buat ngumpul bareng lagi selain dari futsal yang rutin diadain sama anak-anak cowok.

Gue sih berharap temen-temen mau bantuin gue buat bikin hal ini jadi terwujud. Mungkin nggak besar-besar banget acaranya. Dan kegiatan ini sebenernya emang ga seribet yang dikhawatirkan. Jadi gimana temen-temen, mau nggak? Kalau mau, langsung PM ane ya, gan! Thank you :)

Jumat, 07 Februari 2014

#30HarIMenulisCeritaCinta "Untuk Yang Mengaitkan Jarinya di Bawah Meja"

Sebelumnya aku ingin meminta maaf karena sudah tak sengaja membuka hati untuk kau singgahi.
Maaf juga jika kemudian setelah itu aku lari.
Ini bukan perkara memiliki.
Tapi kamu datang pada saat-saat dimana aku tak pernah siap.
Dulu kamu datang ketika aku dilanda keraguan apakah aku siap untuk memberikan hati ini pada seseorang.
Sekarang, kamu datang ketika aku dilanda keraguan apakah aku akan mampu menyembuhkan hati ini dari kekecewaan.
Ya, aku baru saja dikecewakan. Dan kekecewaan itu mahal harganya untuk dibayar, hingga aku tak yakin apakah aku siap untuk membuka hati lagi.
Terima kasih kamu sangat mengerti konsep manusia berpasangan yang hanya terdiri dari dua orang.
Terima kasih kamu sudah menerima dan menghargai waktuku ketika bersamanya.
Terima kasih kamu sudah menunggu.
Tapi sekali lagi, maaf.
Sekali lagi ketika kamu datang, aku belum siap.

#30HariMenulisCeritaCinta "Untuk Yang Secara Langsung Minta Dibuatkan Surat Cinta"

Surat cinta keempat di #30HariMenulisCeritaCinta

Untuk Randy Bagisura Pratama Sembiring

Surat cinta untukmu menunjukkan memang aku cinta padamu, Bang.
Bukan cinta seorang wanita pada laki-lakinya.
Bukan juga cinta adik pada abangnya, walaupun di surat ini aku memanggilmu Abang.
Jangan kau artikan lebih arti cinta di surat ini.
Hampir 7 Tahun sejak pertama kali kita berkenalan.
Usia kita ternyata sudah semakin dewasa, Bang.
Kita bahkan hampir menanggalkan usia bioskop kita tahun ini.
Tapi ternyata masih banyak sifat, tingkah, dan laku kita yang tidak sesuai dengan umur kita.
Biarlah, Bang. Biar kita belajar nantinya.
Mungkin orang lain mengenalmu sebagai Randy yang.... err.. apa ya..
Hahaha. Apapun itu, aku mengenalmu sebagai Randy yang lain.
Dewasalah sebagai laki-laki sejati, Bang.
Laki-laki Batak sejati, yang akan meneruskan nama Sembiring di belakang anak-anakmu kelak.
Pesanku, seperti pesanku pada teman-teman laki-laki ku yang lain,
Hormati lah perempuan, jangan sakiti mereka.
Berbaik hati lah pada semua orang, hingga semua orang baik pada kita.

Surat Ketiga #30HariMenulisCeritaCinta "Untuk kamu, Ukhti"

Assalamualaikum, Ukh.
Apa kabar? Entah kapan terakhir kali kita bertemu.
Mungkin ketika terakhir kali kita berseragam putih-biru.
Selvia Zeniati, teman sebangku ku ketika kelas 8 SMP.
Mengenang kamu ataupun kita yang dulu,
senang dan sejuk rasanya hati ini melihat dirimu sekarang.
Selamat sudah mendapat anugerah terindah di hidup ini.
Selamat sudah mendapat hidayah dari-Nya.
Terus lah bertambah baik.
Dan sebarkan kebaikan itu untuk orang lain.
Doakan aku, untuk menjadi lebih baik. :’)

Kamis, 06 Februari 2014

Dua Tahun.

Sudah dua tahun rasanya sejak cerita itu berakhir. Cerita? Apakah itu bisa disebut cerita? Ah, maaf, aku tak pernah berani memulai cerita itu. Alasannya kenapa, tak perlu lah dia tau. Terlalu banyak alasan yang menyertainya. Aku mengakhiri cerita itu sebelum kami sempat memulainya.

Rasa bersalah selalu menghinggapiku setiap berdekatan fisik dengannya. Dan rasa bersalah ini semakin menjadi ketika setelah dua tahun ini dia masih juga terlalu baik bagiku. Ingin rasanya meminta maaf. Tapi aku tau, dia akan memaafkanku, dan itu tentu saja akan semakin menyakitiku. Hina sekali rasanya diri ini pernah menyakitinya dan masih saja mengaharap maafnya. Lebih baik aku tak perlu meminta maaf, karena aku tak pernah pantas akan maaf itu.

Ah, kamu. Jangan terlalu baik pada orang lain, apalagi padaku yang sudah menyakitimu sedemikian rupa. Tak perlu lah sakit-sakit itu ku tulis lagi disini. Yang jelas, menyakitimu adalah dosa yang sulit ku cari taubatnya di dunia ini.
Menyesal? Jangan tanya. Aku sudah mendapat balasannya.

Terima kasih. Bahwa ternyata kamu sudah sangat mengerti aku, untuk semua hal dan setiap detail kecil dalam diriku.
Terima kasih. Bahwa ternyata perhatianmu tak pernah lepas untukku.
Terima kasih. Bahwa ternyata kamu sudah memaafkanku, untuk kebodohan yang luar biasa yang sudah ku lakukan padamu.
Semuanya mungkin tak pernah kau ucapkan secara langsung padaku. Tapi aku tau, dari dulu kau tak bisa berbohong padaku.

Selasa, 04 Februari 2014

Ngapain?

Mundurnya Ulil, Esa, sama Gea dari UNS bikin gue nanya sama diri gue sendiri.

"NGAPAIN LO KE SOLO?!"

Tapi gue udah milih, dan gue ga mungkin berhenti.
Semoga aja Allah menguatkan gue dan memberi kelancaran sampai bisa selesai secepatnya.
Dan mungkin, jawaban dari pertanyaan gue tadi akan gue jawab juga dengan sendirinya 2 tahun lagi.
Because everything's happens for a reason.
Dan hidup ini adalah soal pilihan, dan pilihan itulah yang akan menentukan hidup lo.

Bismillah, ya Allah. Sekali lagi ku mohonkan. Kuatkan aku.

Surat Cinta Kedua Untuk Desember

Surat Kedua
Surat cinta untuk Desember.

Hai Des!
Terima kasih sudah menjadi salah satu bagian terpenting dalam hidup gue.
Terima kasih sudah menjadi teman melewati usia kepala dua.
Terima kasih, tanpa bermaksud apa-apa sama Indra, sudah menjadi penyeimbang gue setelah selama ini hidup gue dikelilingi cowok-cowok.
Terima kasih sudah menemani selama hidup di UI, kampus impian kita.
Terima kasiiiiiiiih :*

Gue urut menurut abjad aja yaaa…

Dear Ulil,
Thank you udah ngebagi cerita-cerita tentang petualangannya dan mapala yang bikin gue pengen lebih ‘keluar’ lagi dan nyobain petualangan-petualangan baru. Juga soal Harry Potter, at least gue punya temen Potterholic juga di kampus. Dan semoga, kalo emang lo mau lanjut di Solo, lo ga galau lagi dengan kehidupan disana. Inget, bukan cuma lo atau gue doang yang bete hidup disana. Tapi semoga kita bisa profesional di tengah ketidak profesionalan mereka.

Dear Chika,
Njir! Temen ter-drama. Thank you banget Chik, udah menjadi (mungkin) temen yang paling sering bareng gue. Dari mulai jaman susah sampe akhirnya bisa ngerasain enak. Thank you, buat drama-drama yg sering kita bikin randomly. Semoga suatu saat gue bisa nulis drama-drama itu di buku gue sendiri. Ga cuma di blog atau note facebook.

Dear Dende,
Thank you banget karena tanpa sadar kita sering berbagi kesamaan. Yes virgonian! Thank you juga buat tulisan tangan lo yang bagus dan something kreatif yang lo bikin yang sering menghiasi binder anak-anak. Semoga dengan beberapa kesamaan ini kita bisa saling mengingatkan untuk jadi lebih baik.

Dear Fenly,
Thank you so much for being our Hermione! Yasudahlah Pen, mungkin ribut-ribut kita yang suka ga jelas itu bisa jadi hiburan buat anak-anak,  seenggaknya. Thank you juga buat udah sering ngisi slot presenter di setiap tugas, karena diantara kita mungkin lo yang paling pede dan paling cocok buat jadi presenter. Semoga kalo kita ketemu nanti udah gausah ribut menye yaaa.

Dear Hasna,
Thank you banget udah jadi princess depok dan umi buat kita. Thank you banget Na, karena (mungkin) udah jadi reminder buat kita (gue terutama) kalo udah kelewatan bercandanya. Thank you juga buat rumahnya yang paling sering ketempatan plus jadwal makanannya yang sering kita cicipin setiap ke rumah lo. Semoga nanti banner elektrik di JPO depan Margo bisa beneran ada ucapan selamat buat lo.

Dear Imelda,
Thank you banget buat semua cerita yang udah dibagiiiiii. Thank you karena udah mau denger cerita-cerita kita semuaaa. Thank you juga buat semua makanan yang sering banget lo share ke kita. Dan thank you karena paling sering nangkep momen! Semoga bisa tetep jadi Imel yang ketawa paling kenceng kalo ketemuan, dan semoga semakin banyak momen yang bisa ditangkap karena momen itu bisa jadi harta paling berharga terakhir yang kita punya ketika kita ga punya apa-apa.

Dear Indranto,
Thank you banget Ndraaaaa karena udah bikin karya-karya kita jadi semakin artistik dengan skill ngedit lo yang udah master itu. Thank you juga udah jadi yang paling bersedia moto-moto cewe-cewe rempong banci foto iniiiii. Thank you Ndra, karena udah mau jadi satu-satunya cowok disini, dan mau diribetin ama kita. Semoga lo udah mulai bisa makan pedes dan makan duren!

Dear Siwi,
Thank you banget karena udah jadi admin buat kita, ngesave and sharing file via email. Thank you buat pinjeman kosannya buat sekedar numpang tidur, nginep, dan ngerjain tugas. Semoga sampai nanti bisa tetep rajin ngurusin administrasi,dan semoga lo bisa jadi alarm buat kita kalau kita mulai lupa saat udah waktunya harus menyempurnakan setengah agama orang lain.

Dear Syifa,
Thank you banget karena mau jadi tutor kita buat tampil lebih cantik (gue aja kali yaaaa :p). Thank you banget buat masakan dan resep masakan yang enak-enaaaaak. Thank you karena rumahnya udah sering dipake buat urusan masakan dan makanan. Dan thank you banget buat Seulawah-nya yang bisa muasin ‘lidah seberang’ gue. Semoga lo biaa stay pinkie dan semoga kelingking ngetril kita bisa nurun ke anak-cucu nanti.

Aaaaak. Terima kasih.
Terima kasih buat mulut-mulut nyinyir kalian yang luar biasa rasanya pengen gue bawa kemanapun gue pergi!
Gue tau bahwa kalian semua adalah orang-orang hebat.
Terima kasih udah pernah berbagi mimpi. Dan semoga kita nantinya bisa sukses dengan mimpi masing-masing.
Berhubung udah masuk umur nih yaaa. Di luar Syifa sama Indra, yang udah jelas gue doain langgeng. Semoga sesegera mungkin kita bisa disunting sama laki-laki yang sudah ditulis di lauhul mahfudz kita masing-masing.
Semoga kita bisa jadi orangtua yang baik buat anak-anak kita, dan bisa ngasih pendidikan yang lebih baik dari yang pernah kita dapetin sekarang.
Dan ingat, yang nomor satu, semoga kita bisa banggain orangtua masing-masing.

Semoga masih banyak cerita dan mimpi yang kita bagi nanti !
I love you, guys! :*

Sabtu, 01 Februari 2014

#30HariMenulisSuratCinta Untuk Laki-laki Yang Melepasku di Stasiun Tugu

Untuk Laki-laki yang Melepasku di Stasiun Tugu

Untuk laki-laki yang melepasku di Stasiun Tugu
Masih ingatkah kamu kencang pelukmu saat itu?

Untuk laki-laki yang melepasku di Stasiun Tugu
Masih ingatkah kamu hitungan satu sampai sepuluh yang kau hitung saat memelukku waktu itu?
Yang dalam setiap angka yang kau sebut, kau buat aku jatuh dalam cintamu.

Untuk laki-laki yang melepasku di Stasiun Tugu
Masih ingatkah kamu tangis dalam takutku akan kehilanganmu?

Untuk laki-laki yang melepasku di Stasiun Tugu
Masih ingatkah kamu akan wajah yang ku palingkan dari tatapanmu?
Yang berpaling karena enggan melihat lesu wajahmu yang kau sangga di pagar peron malam itu.

Untuk laki-laki yang melepasku di Stasiun Tugu
Masih kah kau sayang padaku?
Seperti yang kau janjikan saat kau melepasku di Stasiun Tugu malam itu.
"Aku selalu sayang kamu." Katamu waktu itu.

sumber: google

The Eagle Flies Alone

Suatu saat, temen gue, Sitia, pernah bilang ke gue kalo dia menjuluki gue The Eagle Flies Alone. Gue lupa alasan sebenernya kenapa dia bisa bilang gue begitu tuh apa. Tapi seinget gue, dia bilang begitu karena dia ngerasa gue adalah cewek tangguh yang bisa 'berjalan' sendiri tanpa orang lain.

Sometimes, gue ngerasa ngga pantes sih untuk dibilang kayak gitu. Gue masih sering terlalu lemah untuk menyelesaikan beberapa masalah gue sendiri. Tapi memang banyak orang terdekat yang bilang gue begitu. Bahkan beberapa di antara mereka bilang kalo lagu Miss Independent-nya Neyo itu soundtrack gue banget.

Haha *ketawa ngenyek*

I'm not that strong. I cant even walk alone, sometimes. I cry a lot.

Resepsi Pernikahan.

"Pokoknya pernikahan gue nanti adalah pernikahan paling sederhana di antara kita semua."Cerita seorang teman kepada teman yang lain.

Mengadakan syukuran dalam rangka berbagi kebahagiaan pernikahan memang dianjurkan dilaksanakan secara sederhana. Tapi bukankah menjamu tamu dengan baik dan menghormatinya juga dianjurkan bagi kita?
Bukankah lebih baik jika hubungan kita dengan manusia bisa berjalan berdampingan dengan hubungan kita dengan Tuhan?

Di antara dunia dan akhirat pasti ada irisannya.