Selasa, 11 Maret 2014

Alasan Untuk Bertemu

Katanya setiap orang di pertemukan untuk sebuah alasan. Tapi... kenapa?
Jadi begini, dulu kamu dan sahabatmu sama-sama masuk ke sekolah kita tercinta itu. Nah, kebetulan sahabatmu itu dulu berpacaran dengan adik kelas kalian, yang kebetulan kakak kelasku juga (sebut saja dia si X). Karena sahabatmu berpacaran dengan si X, maka si X jadi ingin melanjutkan ke sekolah yang sama dengan kalian, jika dia lulus dari sekolah kita sebelumnya. Si X kebetulan ketika bersekolah di sekolah kita sebelumnya juga berkawan dekat dengan teman sebangkuku ketika masih bersekolah di sekolah kita sebelumnya, dan dia adalah orang yang paling gencar mempromosikan sekolah kita tercinta ke teman sebangkuku sehingga teman sebangkuku itu jadi terpengaruh. Kebetulan sekolah kita tercinta ini adalah sekolah yang memang sudah lama dia incar jika kami lulus nanti, dan kebetulan dia dari dulu sudah lama suka sama si X, jadi dia semakin bersemangat agar diterima disana. Saking semangatnya teman sebangkuku ini untuk bersekolah di sekolah kita tercinta itu, dia jadi orang yang paling rajin mencari informasi dan mempromosikan tentang sekolah kita tercinta itu pada teman-teman sekelasnya. Target utama dari promosinya jelas adalah aku, teman sebangkunya. Kebetulan waktu itu aku masih belum tau akan melanjutkan sekolah kemana, hingga akhirnya dia mengeluarkan kata-kata pamungkasnya, “Kalo lo sekolah disitu, lo belajarnya Cuma 30%, 70%-nya praktek. Hayo, mau nggak lo? Coba aja dulu.” Untuk orang yang tidak suka belajar sepertiku, kata-kata itu bagaikan oase di tengah pertanyaan “mau lanjut kemana?”-nya orangtuaku. Maka jadilah karena terpengaruh teman sebangkuku itu, aku jadi bersekolah di sekolah kita tercinta, hingga akhirnya aku bertemu kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar