Sabtu, 06 Mei 2017

A Matter of Time

Kalau dibandingin sama teman-teman yang lain, gue sadar gue jauh ketinggalan. Dari berbagai hal. Satu teman gue udah jadi kartap di kantornya, teman yang lain udah naik pangkat, teman yang lain lagi gajinya bahkan 3x gaji gue sekarang, teman yang lain lagi sibuk ngejar beasiswa masternya, sementara teman yang lain mulai merintis bisnis setelah berhasil ngumpulin modal selama kerja, teman yang lain lagi stress ngurusin pernikahannya, sementara teman yang lain lagi excited ngelus-ngelus baby bump-nya yang mulai keliatan, dan yang lain lagi sibuk nyiapin pesta ulangtahun anaknya yang ke-2.

Sementara Ayunnisa?

Masih gini-gini aja. Masih di sini-sini aja. Yang kadang sering bikin gue mengeluh dan nanya, kenapa gue nggak kayak gini, kenapa gue begini, kenapa gue di sini. Lots of why questions! Lyk, I couldn't even see which positive parts of me except I can survive on this harsh world.

I do realise that these kind questions are actually bukan sesuatu yang vvovv gitu. Di luar sana juga banyak orang lain yang sama kayak gue. Kebanyakan nanya kenapa. Dan semuanya tau, ini sebenernya pertanyaan yang nggak butuh jawaban, dan cuma keluhan negatif dari orang yang nggak guna dan nggak punya kerjaan.
Gue sendiri sebenernya nggak pernah nanyain hal ini ke orang lain, karena sadar yang kayak gini tuh cuma sampah dan hanya akan spreading negativity ke orang lain di sekitar gue.

Tapi yaaa...
Namanya juga suka galau. Hal-hal kayak gini masih suka gue rasain dan bikin drop tsay~
Kenapa di usia segini karir gue masih belum oke. Kenapa circle gue itu-itu aja. Kenapa gue ga punya pacar. Kenapa belum menikah. Dan banyak hal lain yang selama ini juga rutin gue tanyakan ke diri sendiri.

Ketika baca artikel tentang 'time zone' di berbagai sosial media, gue sadar, itu memang hanya masalah waktu. Semua absurd dan jadi misteri buat hidup manusia itu sendiri.
Manusia nggak akan pernah tau kapan dia akan begitu, atau kapan dia akan begini. Dan semua manusia punya kesempatan yang sama walau dengan zona waktu yang berbeda-beda.

Sebagai orang yang agak well-planned, sebenernya gue nggak suka dengan term misteri hidup ini. :(
I set my life planning once in a year, untuk jangka panjang dan jangka pendek. Dan ketika dari semua planning-planning itu nggak berjalan lancar di waktu yang udah gue tentuin, gue bakal stress. Gue harus merombak lagi planning yang udah gue bikin sebelumnya. Dan ketika planning itu gagal lagi, gue stress lagi, begitu terus siklusnya.

Sekarang mungkin gue baru bisa menjadi diri gue yang sekarang. Tapi mungkin akhir tahun nanti, gue akan merasakan apa yang udah dialamin sama teman-teman sebelumnya. It's a matter of time, sekali lagi. Nggak perlu khawatir dan nggak perlu terlalu stress. Nanti pasti akan ada waktunya. Toh kata pepatah, GOOD THINGS ALWAYS COME TO THOSE WHO WAITS.
Jadi, sabar aja yaaa.. Just enjoy the life. :')

Tidak ada komentar:

Posting Komentar