Tentang Tujuh Hal yang Membuatku Jatuh Cinta
Tuan, sebenarnya tak banyak yang membuatku jatuh cinta
Pertama, aku jatuh cinta pada punggungmu. Pada saat pertama kali mata ini tak sengaja menjatuhkan pandangannya pada Tuan, yang kulihat bagian punggungnya. Tuan, aku bahkan masih ingat engkau berbaju hitam kala itu, terduduk menunggu di ruang tamu.
Yang kedua, aku jatuh cinta pada saat engkau menjadi imam sholat untukku. Dulu, waktu sholat selalu bertambah jadi menyenangkan jika engkau menjadi imamku. Kelak aku tahu bahwa ini bukan hal yang benar. Kata kawan, tidak dibenarkan dua orang yang bukan muhrim berjamaah berdua sahaja. Kemudian saat aku merenung aku sadar bahwa dalam beberapa hal ia benar. Aku sering tak khusyuk jika berjamaah denganmu.
Yang ketiga, aku jatuh cinta pada Tuan yang berjiwa tenang. Berkebalikan dariku yang reaktif, melihat Tuan seperti melihat air di danau. Kecil riaknya. Tuan mampu menjaga emosi ketika bereaksi, dan aku jatuh cinta akan hal itu.
Yang keempat, ketika Tuan tahu kemana akan melangkah. Membuatku merasa aku berjalan dengan orang yang tepat. Kata orang, jika melakukan perjalanan, bukan dengan apa yang menjadi penting, tapi dengan siapa kita berjalan. Dengan Tuan, aku percaya semua akan jadi baik.
Yang kelima, aku jatuh cinta dengan cara pandang Tuan yang seringkali seirama denganku. Jika aku berkata A, pun dengan Tuan. Jika Tuan berkata B, aku akan mengangguk mengiyakan.
Yang keenam, aku jatuh cinta dengan jiwa petualang Tuan. Yang tidak hanya dengan melakukan perjalanan, Tuan juga bertualang ke jiwa-jiwa sekitar Tuan. Dari mulut Tuan, aku akan menemukan banyak cerita, yang membuatku merasa seakan Tuan mengajakku untuk menjelajah, menyusuri cerita-cerita Tuan, dan aku menikmatinya.
Yang ketujuh, dan ku harap ini bukan yang terakhir. Aku ingin Tuan memberiku dua juta alasan lain untuk membuatku jatuh cinta. Karena pada akhirnya, aku harus menyerah mengaku pada diriku, bagaimanapun Tuan, aku jatuh cinta pada Tuan. Dan aku tak peduli jika rasa jatuh cinta ini tak beralasan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar