Aku ingin bersama.
Bercerita.
Sambil membelah jalanan ibu kota dengan roda dua.
Senin, 30 Januari 2017
Gue Jatuh Cinta
Dan aku hanya tersenyum, tanpa sedikit pun merasa harus menoleh.
"Gue serius ini. Gue ga cerita ke siapapun kecuali lo." Ujarnya serius. Kali ini aku terpaksa harus melihat wajahnya, untuk meyakinkan bahwa aku juga serius mendengar kata-katanya.
"Sama siapa?" Tanyaku.
"Sama temen kantor gue!" Jawabnya antusias. Dan kali ini dapat kupastikan ia sedang jatuh cinta. Matanya berbicara. Dan aku tersenyum lebih lebar kali ini.
"How do you know?" Tanyaku lagi.
"Well, I don't know. Tapi gue tau gue jatuh cinta sama dia."
"How?" Ulangku sambil mengaduk minuman di depanku, bibirku masih tersenyum.
"I act silly. Lo tau? Gue tadi sholat dzuhur, dan gue sholat sendiri. Nggak lama, dia dateng ke mushola, sendirian juga, pas banget waktu gue salam."
"Terus?"
"Begitu ngeliat dia, gue langsung berdiri lagi terus gue tanya dia, 'Mau jamaahan? Tadi gue baru sholat sunah doang kok.' Terus dia jawab, 'boleh'."
Refleks aku tertawa mendengarnya. Terlalu polos untuk seorang 24 tahun.
"Gue tau itu goblok banget. Tapi pas selesai gue imamin dia, gue berharap itu terjadi terus lima kali setiap harinya."
Senin, 23 Januari 2017
Baper
Sebenernya kemarin baca buku ini tanpa sengaja, pas liat Anna balikin buku ini yang dia pinjem dari Ditta, gue jadi tertarik buat baca.
Sekilas gue baca, gue jadi suka dan akhirnya minjem buku ini. Isinya tentang kehidupan pernikahan Mas Fahd sendiri dengan istrinya Mbak Rizqa.
Sambil seharian ini dengerin lagunya Coldplay yang Everglow, gue jadi baper dan pengen cepet-cepet nikah.
Semoga nanti, ketika saatnya gue menikah, gue bisa bersanding sama seorang suami yang saling mengerti dan mensupport satu sama lain dalam semua hal kayak di buku ini. Aamiin Allahumma aamiin.
Jumat, 20 Januari 2017
Apa Salahnya?
Kata seorang kawan, 'apa yang salah sih dengan perempuan yang lebih dulu suka dengan laki-laki?'
Kataku, 'aku tak berkata itu salah, tapi jujur saja aku lebih suka diam dan berdoa'.
Balasnya, 'apa arti berdoa tanpa berusaha?'
Kubilang, 'entahlah, mungkin ini caraku merajuk pada Tuhan'.
'Bahkan anak kecil pun menangis dahulu baru merajuk ia." Kilah kawanku.
Aku diam. Ia benar.
Mungkin aku tak benar-benar suka, maka aku tak pernah berusaha.
Rabu, 18 Januari 2017
Random Setiap Saat
Gue akui, gue anaknya suka random di saat yang random juga.
Kadang random-nya dalam bentuk yang oke sih.
Kayak hari ini.
Baru aja gue menelfon seorang customer, tapi ternyata yang ngangkat telfon anaknya. Karena ga bisa berlama-lama, gue bilang 'nanti biar aku telfon lagi, yaa papanyaa'.
Terus tepat sebelum telepon itu gue tutup, anak perempuan kecil itu nahan gue,
"eh mbak, mbak! Bar maghrib ae nelfone, soale bapak baru pulang habis maghrib," katanya. Terus dia ketawa sama temen-temennya dan langsung nutup teleponnya tanpa nunggu respon gue.
Selesai teleponnya ditutup, bukannya gue kesel, gue malah ketawa. Gue seneng banget denger ketawanya anak-anak tadi. It's kinda like what we call little things mean a lot, when a simple laugh dari anak-anak itu bisa bikin gue grinning ear to ear. :))
Kamis, 05 Januari 2017
Support System
Gue inget sekitar tahun 2016 yang lalu, seorang teman pernah curhat tentang dia yang lagi berantem sama pacarnya.
"Gue sebel ya, dia itu gini, gini, gini..... Gue tuh maunya pacaran sama-sama jadi support system, bukan malah jadi kompetitor. Kalo engga ya bisa putus lah pacarannya!" Keluh dia kesal waktu itu.
Waktu itu gue langsung berpikiran, oh iya ya, pacaran itu harus saling support in almost every single thing, bukannya saling bersaing membuktikan diri yang satu lebih baik dari diri yang lain.
--
Kemarin, gue pulang bareng temen gue yang lain. Di perjalanan, dia cerita kalo dia saat ini lagi deket sama seseorang. Tapiii, dia ga mau disebut pacaran. Hanya dekat, katanya. Punya komitmen untuk saling mensupport satu sama lain, sampai nanti tiba waktunya akan disahkan.
Lagi-lagi tentang support. Di lain waktu, gue pernah pulang bareng temen gue yang lain dan ngomongin tentang benefit punya pacar.
Jadi, ceritanya si temen gue ini nggak mau pacaran. Tapi, dia bilang, "tapi kadang-kadang mau sih. Maksud gue, kadang kalau lagi down atau lagi kenapa gitu, pengen rasanya punya orang yang bisa diceritain." katanya sedih 😂
Nah sebenernya yang dicari bukan 'pacar' atau status pacaran itu sendiri. Tapi memang mungkin yang dibutuhkan sebenernya si support system itu. Memang beda sih kalo punya pacar, tapi sebenernya siapa aja bisa jadi support system. Teman, guru, dosen, atau malah orang yang baru dikenal.
Gue sangat setuju sama temen gue yang pertama. Kita butuh si 'support system' itu, dan ga perlu dalam bentuk pacar. Tapi kalo emang lebih dari temen, yaa susah juga kalo ga dibilang pacar.
Jadi, mari kita saling support!